Ilustrasi Pembesaran Gusi |
Dengan santai saya mencoba menenangkannya dan menjelaskan kalau fenomena tersebut sebenarnya normal, ya normal pada anak-anak yang memasuki masa puber. Walaupun ini adalah fenomena normal, akan tetapi ada hal-hal yang menyebabkan ini terjadi.
Pubertas adalah proses perubahan fisik dan psikologi pada anak-anak sebagai masa peralihan menuju dewasa. Dalam hal ini selain beberapa tanda-tanda yang menunjukkan perubahan fisik, juga akan ada perubahan pola perilaku pada anak. Pubertas terjadi antara usia rata-rata 11 sampai 14 tahun pada sebagian besar anak perempuan dan sekitar usia 13 tahun pada anak laki-laki.
Pada masa ini juga akan ada keterlibatan dan peningkatan beberapa jenis hormon. Dua hormon seks utama yang terlibat selama masa pubertas adalah testosteron pada pria dan estrogen pada wanita. Kedua hormon ini lah yang merangsang pembesaran pada gusi tersebut. Selama pubertas, jaringan di sekitar gigi termasuk gusi mungkin memiliki respon yang berlebihan terhadap faktor-faktor lokal seperti akumulasi plak dan kalkulus (karang gigi). Pembesaran gusi sering terjadi di daerah di mana plak dan kalkulus terakumulasi dan ini terjadi pada laki-laki dan perempuan. Ukuran pembesaran gingiva ini dapat berkurang setelah masa pubertas selesai namun tidak hilang sampai kontrol plak yang memadai dilakukan oleh dokter gigi.
Pembesaran gingiva dapat dicegah dengan rajin menyikat gigi sehingga akumulasi plak tidak terjadi. Jadi hal ini penting diperhatikan sebelum anak memasuki masa puber. Apabila telah terjadi, segera bawa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan khusus.
Nah, begitu kira-kira cerita singkat tentang pembesaran gusi pada anak-anak. Apabila hal ini terjadi pada anak, adik, atau saudara dan kerabat anda, jangan panik dan bawalah ke dokter gigi terdekat. :-)
Pembesaran Gusi pada kasus yang lebih parah hal ini memerlukan perawatan ekstensif dari dokter gigi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar