Suatu pagi di Pulau Weh |
Sebenarnya keberangkatan ini tidak terlalu direncanakan karena tiba-tiba diajak oleh teman-teman pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FK Unsyiah periode 2012. Jadi kegiatan ini semacam perpisahan kepengurusan gitu.
Usai berkemas, membawa perlengkapan seperlunya saya menuju Pelabuhan Ule Lheue. sampai di sana teman-teman yang lain sudah pada nunggu. beberapa lama kemudian kami pun masuk ke dalam kapal dan perjalanan pun dimulai! :-)
Perjalanan menuju Sabang sekitar 45 menit menggunakan kapal cepat.
Tujuan pertama kami adalah Air Terjun Pria Laot. Untuk mencapai lokasi ini kita harus berjalan kaki masuk ke dalam hutan sekitar 1 km dari pinggir jalan, tepatnya persis di depan menara pompa air Sabang. Perjalanan menuju lokasinya sangat seru! Jalanan yang berbatu dan harus menyebrangi sungai membuat rasa penasaran bagaimana sih wujud dari objek yang sedang kami cari ini. Oya, jangan lupa pakai sepatu kalau nak ke sini, hati-hati dengan kakimu. Hehe
Puas memanjakan diri di Air Terjun Pria Laot, kami menuju Pantai Iboih untuk Snorkeling di Pulau Rubiah. Waaaah... ini yang paling saya tunggu-tunggu. Maklum pertama kali ke Sabang. Sesampainya di Iboih kami langsung memesan atribut snorkeling kemudian menju Pulau Rubiah.
Untuk menuju Pulau Rubiah, kami menyewa perahu motor. Dari perahu ini kita juga bisa melihat ikan di dasar air melalui kaca di tengah-tengah perahu tersebut.
Abis snorkeling, mata pun ga sanggup lagi terbuka haha |
Puas-puas snorkeling kami pun menuju penginapan untuk melanjutkan pertualangan esok harinya.
Malam harinya perjalanan sangat panjang, panjang sepanjang jalanan kota sabang. Iya, jalan kaki muter-muter nyari sate gurita ga dapat. hehe next tme kalau pergi lagi harus dapat nih. :-)
Pantai Kasih di malam hari Jangan tanya kenapa :-) |
Perjalanan keesokan harinya gak kalah seru (walau bukan ke kilometer NOL Indonesia) hehe. Destinasi kami adalah Benteng Jepang dan Pantai Sumur Tiga. Tempatnya sangat keren. Untuk menuju pantai sumur tiga dari jalan tempat kami memarkirkan kendaraan harus menuruni bukit. Dari atas bukit pantai ini sangat indah terlihatnya, pohon-pohon kelapa berbaris rapi di antara penginapan-penginapan, hamparan laut luas membiru juga terlihat jelas dari sini.
Puas narsis dan nyantai di Pantai Sumur Tiga, kami menuju Benteng Jepang. Bagi saya pergi ke situs ini menjadi keistimewaan tersendiri. Di sini sampai-sampai saya membayangkan bagaimana pertempuran pada masa penjajahan dahulu kala. :-)
Meriam di Benteng Jepang |
Bagian depan Benteng Jepang |
Panorama di samping benteng |
Nyantai di Pantai Sumur Tiga |
Maklum ya... masih pada dibawah 18 tahun semua ini. :-D |
Walaupun Cuma 2 hari kurang jalan-jalan di sabang saya merasa sangat puas. Tapi belum puas-puas banget karena belum ngerasai diving, apalagi belum menginjakkan kaki di Tugu Kilometer NOL Indonesia. Hiks! hehe :-D
Next Time kita pergi lagi ke Sabang, yang lamaaa di Sabangnya.
kereeen :) habis berapa ke sabang?
BalasHapus